Rekor Masih Bertahan, Persebaya Hantam Arema 6-1

Rekor kemenangan terbesar di Derby Jatim belum terpecahkan sampai saat ini.
Pertandingan Persebaya Surabaya vs Arema Malang 1996/1997. (foto: IG/Uston Nawawi via PSP)

Perjalanan Persebaya untuk meraih prestasi di Divisi Utama Liga Indonesia 1996/1997 cukup lancar. Perubahan yang terjadi dalam internal Persebaya tampaknya mulai membuahkan hasil.

Maklum, pada musim sebelumnya Persebaya hanya mampu finis pada posisi ke-7 Wilayah Timur dengan torehan 47 poin hasil 12 menang, 11 imbang dan 7 kekalahan sehingga gagal lolos ke babak 12 besar.

Dikutip dari laman SejarahPersebaya, Persebaya melalui Ketua Umum Sunarto Sumoprawiro akhirnya melakukan perubahan dengan merekrut pelatih Rusdy Bahalwan untuk menangani pasukan Green Force.

Dan di musim 1996/1997 inilah skor kemenangan terbesar super derby Jawa Timur antara Persebaya dengan Arema tercipta, 26 Maret 1997 atau tepat hari ini 23 tahun silam.

Persebaya yang ketika itu dihuni para pemain bintang dengan label Dream Team mampu mengalahkan Arema dengan skor telak 6-1 di stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya.

Sempat Terancam Krisis

Persiapan Bajul Ijo untuk menyongsong laga ini sebenarnya sempat kurang begitu baik. Sebelum pertandingan ini digelar, Persebaya terancam krisis pemain karena banyak yang cedera imbas pertandingan melawan Persita Tangerang dan Bandung Raya.

Apalagi, lini tengah juga ditinggal gelandang pekerja keras Eri Irianto yang sibuk dengan pelatnas timnas Indonesia.

"Jujur saja, ini memang kondisi paling parah selama main di kandang. Tapi kami tak khawatir, pemain lapis kedua sudah siap," kata S.P. Marpaung, asisten manajer Persebaya dikutip dari BOLA (M4/Maret/1997). Persebaya juga menargetkan 3 poin pada pertandingan ini.

Namun syukurlah akhirnya beberapa pemain kunci tersebut bisa tampil dan membantu Bajul Ijo mengalahkan tamunya di Surabaya.

Tidak hanya Persebaya, ketika itu Arema juga berada dalam posisi cukup sulit karena kalah dalam dua laga sebelumnya. Mereka menargetkan untuk mencuri poin di stadion legendaris itu.

".... Saya percaya kalau anak-anak tak akan menyerah begitu saja. Minimal, kami bisa memetik hasil seri," ujar Vigit Waluyo, manajer Arema dikutip dari BOLA (M4/Maret/1997).

Pengamanan Ketat

Sudah bukan hal aneh lagi jika pertandingan sarat gengsi seperti super deby Jatim akan menyedot banyak atensi dari masyarakat penggemar sepak bola. Apalagi ditambah dengan kedua suporter yang dikenal memiliki basis besar.

Maka untuk mengantisipasi pertandingan besar sarat gengsi ini, Persebaya menyiapkan segala sesuatu termasuk dari sisi keamanan. Manajer Persebaya S.P. Marpaung mengatakan bahwa Persebaya ingin membuktikan pertandingan bisa berjalan lancar.

"Kami ingin buktikan bahwa partai ini akan berjalan lancar. Karena itu, jangan coba-coba memancing keonaran. Nama Persebaya jadi taruhan," tandasnya seperti dikutip dari BOLA (M4/Maret/1997).

Jalannya Pertandingan

Disarikan berdasarkan data postingan Iwan Rachmadi dalam grup Pemerhati Sejarah Persebaya [source].

Laga baru berjalan dua menit, Persebaya sudah unggul setelah pemain Arema Redy Suprianto mencetak gol ke gawangnya sendiri. Keunggulan cepat ini nampaknya tidak membuat arek-arek Green Force bermain aman dan terus berusaha menambah gol.

Jacksen F. Tiago berebut bola dengan Charis Yulianto dan Juan Rubio. (foto: Kholili Indro via EJ)

Tak perlu menunggu waktu lama, lima menit kemudian Bajul Ijo menambah keunggulan melalui legiun asing andalan, Jacksen F. Tiago. Peforma Jacksen pada musim 1996/1997 memang sangat mengagumkan. Di akhir kompetisi, pemain asal Brasil tersebut berhasil meraih gelar top skor berkat koleksi 26 gol dari 25 pertandingan [RSSSF].

Tertinggal dan tak ingin malu di laga super bergengsi, Arema sukses memperkecil kedudukan pada menit ke-29 melalui Puji Sumedi. Namun Persebaya kembali menjauh berkat kontribusi gol Jatmiko pada menit ke-39. Skor 3-1 bertahan sampai turun minum.

Abdul Kirom turut menyumbang satu gol pada menit ke-68. (foto: BOLA/Dwi Ari Setya)

Di babak kedua, Persebaya berhasil menambah tiga gol lagi berkat sumbangsih Reynold Pietersz (51'), Abdul Kirom (68') dan gol kedua Jatmiko (83').

Skor akhir 6-1 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Starting XI

Berdasarkan data postingan Iwan Rachmadi dalam grup Pemerhati Sejarah Persebaya [source].

Persebaya: Aji Santoso (C), Agus Murod Alfarizi (GK), Jacksen Ferreira Tiago, Justinho Pinhiero Da Silva Filho, Khairil Anwar Ohorella, Uston Nawawi, Reynold Pietersz, Hartono, Yusuf Ekodono, Sugiantoro, Carlos De Melo Macedo

Arema: Nelson Leon Sanchez, Charis Yulianto, Donny Suherman, Redy Suprianto, Siswantoro, Juan Manuel Rubio, Joko Susilo, Rudy Hariantoko, Dwi Sasmianto, Juan Moreno, Nanang Supriyadi.